- Back to Home »
- Antropologi »
- ANROPOLOGI KESEHATAN
Posted by : Syahrin Kamil
Jumat, 22 Februari 2013
Sumber gambar : http://www.google.com/imgres?start=323&um=1&hl=en&sa=N&biw=1366&bih=624&tbm=isch&tbnid=0LYAoRX9BlvCsM:&imgrefurl=http://id.prmob.net/cat-kuku/kosmetik/dibutil-phthalate-2414766.html&docid=P3O_z3-aMA3OKM&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Dibutyl_phthalate_3D_balls.gif/300px-Dibutyl_phthalate_3D_balls.gif&w=300&h=230&ei=vFUnUZvXCYe3rAfv5YCwBw&zoom=1&ved=1t:3588,i:88&iact=rc&dur=1325&sig=111449953310227032538&page=16&tbnh=178&tbnw=232&ndsp=22&tx=116&ty=94
DEFINISI ANTROPOLOGI
KESEHATAN
Konsep Sehat dan
Sakit
Sebelum memahami
tentang antropologi kesehatan, maka pada bagian ini akan sedikit diuraikan
pengertian sehat dan sakit. Konsep sehat, yang dikemukakan
oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992), yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam
Jurnal Antropologi Papua.2002, seperti berikut :
1)
Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi
sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.
2)
Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan
berpikir dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan
sosial walaupun ada hubungan yang dekat diantara ketiganya.
3)
Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu
kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan
kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat.
4)
Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan
untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5)
Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yang
berkaitan dengan kepercayaan dan praktek keagamaa, berkaitan dengan perbuatan
baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian
dan merasa damai dalam kesendirian.
6)
Konsep sehat dilihat dari segi societal yaitu berkaitan
dengan kesehatan pada tingkat individual ang terjadi karena kondisi-kondisi
sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah
tidak mungkin menjadi sehat dalam
masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk
pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional.
(Djekky,2001: 8)
Sedangkan konsep
sehat yang dikemukakan oleh World
Health Organization (WHO) maka itu berarti bahwa : Sehat itu adalah : “ a state of complete physical, mental, and
social well being, and not merely the absence of disease or infirmity”
(WHO, 1981:38 ). Dengan demikian jelas bahwa kondisi sehat tidak hanya
berkaitan dengan kondisi fisik, tetapi juga kondisi mental seseorang.
Konsep sakit.
Sakit dapat
diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara ilmiah dan
dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing-masing
penyandang kebudayaannya. Seperi yang dikutip dari Djekky ( 2001: 15) sebagai
berikut :
“ Secara ilmiah
penyakit (disease) diartikan sebagi
gangguan fungsi fisiologis dari fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat
terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu bersifat
obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu
terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993: 31) Fenomena
subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak. Di negara maju kebanyakan
orang mengidap hypo-chondriacal, ini disebabkan karena kesadaran kesehatan
sanngat tinggi dan takut terkena penyakit sehingga jika dirasakan sedikit saja
kelainan pada tubuhnya, maka akan langsung ke dokter, padahal tidak terdapat
gangguan fisik yang nyata. Keluhan psikosomatis seperti ini lebih banyak
ditemukan di negara maju daripada kalangan masyarakat tradisional. Umumnya
masyarakat tradisional memandang seseorang sebagai sakit, jika orang itu
kehilangan nafsu makannya atau gairah kerjanya, tidak dapat lagi menjalankan
tugasnya sehari-hari secara optimal atau kehilangan kekuatannya sehingga harus
tinggal ditempat tidur. (Sudarti, 1988) “
Kesehatan
adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Seperti kita tahu bahwa pembangunan kesehatan dalam masyarakat adalah merupakan
program penting bagi suatu negara.
Karena kesehatan adalah merupakan hal penting bagi manusia yang berkaitan
dengan berbagai hal seperti lingkungan, sosial budaya, perilaku, keturunan dan
sebagainya. Sebagian besar negara di dunia selalu memprogramkan berbagai
program kesehatan, bahkan melalui organisasi kesehatan dunia yang dikenal
dengan nama World Health Organization (WHO), berbagai program telah dicanangkan
khusunya untuk membantu negara-negara berkembang. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Sunanti Z.Soejoeti dalam
artikelnya, menyebutkan bahwa: “pembangunan kesehatan adalah merupakan salah
satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan untuk mencapai kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan seperti itulah yang
menjadi dambaan setiap orang disepanjang hidupnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi
merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Definisi Antropologi Kesehatan
Pengertian
Antropologi Kesehatan yang dikemukakan oleh George.M.Foster dan Barbara
Gallatin Foster yang lebih dikenal dengan nama Foster/Anderson menyebutkan
bahwa : Antropologi Kesehatan adalah disiplin biobudaya yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama
tentang cara-cara interaksi antara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
Berikut ini definisi-definisi atau pengertian yang
dikemukakan oleh beberapa ahli: *)
·
Menurut
Weaver :
Antropolgi
Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani beberap aspek
dari kesehatan dan penyakit ( Weaver, 1968:1)
·
Menurut Hasan dan Prasad :
Antropolgi
Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari spek-aspek
biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan
untuk memehami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical),
hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan
masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan
dan Prasad, 1952: 21-22)
·
Menurut Hochstrasser :
Antropolgi Kesehatan adalah pemahaman
biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang
berhubungan
dengan kesehatan dan pengobatan. (Hochstrasser dan Tapp, 1970:245)
·
Menurut
Lieban :
Antropolgi Kesehatan adalah studi tentang fenomena
medis (Lieban 1973,1034)
·
Menurut Febrega :
Antropologi
Kesehatan adalah studi yang menjelaskan :
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang
memainkan peranan didalam atau mempengaruhi
cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena atau berespon terhadap sakit dan penyakit. Mempelajari
masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola tingkah laku.
(Fabrega, 1972: 167)
§ Menurut Solita Sarwono (1993)
Antropologi Kesehatan adalah studi
tantang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang
penyakit dan kesehatan.
Bila disimpulkan dari berbagai definisi yang telah
dikemukakan oleh para ahli, kita dapat melihat bahwa pada kenyataanya
Antropologi mempunyai kajian yang sangat luas. Seperti pendapat yang
dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1984:
76) yang dikutip oleh Djekky R.Djoht, (2002)
menyatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari berbagai
aspek yaitu aspek fisik, sosial dan budaya. Pengertian Antropologi Kesehatan
yang dikemukakan oleh Foster/Anderson, adalah merupakan konsep yang tepat karena
didalamnya telah mencakup pengertian Antropologi yang lebih luas yang mencakup
berbagai aspek.
Menurut Foster dan Anderson (1986), Antropologi
Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang
berbeda yaitu: kutub biologi dan kutub sosial budaya.
kutub biologi :
§ pertumbuhan dan perkembangan
manusia
§ peranan penyakit dalam evolusi
manusia
§ paleopatologi (studi mengenai
penyakit-penyakit purba)
kutub sosial budaya
:
§ sitem medis tradisional
(etnomedism)
§ Masalah petugas-petugas
kesehatan dan persiapan profesional mereka
§ tingkah laku sakit
§ hubungan antara dokter dan pasien
§ Dinamika dari usaha memperkenalkan
pelayanan keesehatan barat kepada masyarakat tradisional
Datar Pustaka
§ Agusyanto,
Ruddy.dkk, Pengantar Antropologi. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta,2006. ISBN:
979-689-926-4
§
Djoht, Djekky R. Artkel : Penerapan Ilmu
Antropologi Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua,: http: //www.
papuaweb.org / uncen/dlib/ jr /antropologi/ indeex html
§ Foster/Anderson.
Antropologi Kesehatan, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta 1986
§ Siregar, Leonard. Antropologi dan Konsep
Kesehatan, Jurnal Antropologi Papua,
Volume I Agustus 2002. ISSN: 1693- 2099
§ Soejoeti,
Sunanti Z, Konsep Sehat. Sakit dan
Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya, http://www.kalbe.co.id./files/cdk/files/14_149_Sehatsakit.pdf/14_149_Sehatsakit.html